Cara Menghadapi Trend Fashion Yang Berubah Cepat
Cara Menghadapi Trend Fashion Yang Berubah Cepat – Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana tren fesyen selalu berulang? Seperti atasan baju anak perempuan yang sempat ketinggalan jaman di tahun 2000an, kini kembali populer. Atau jaket varsity yang dulu populer di kalangan mahasiswa, kini menjadi tren global di kalangan Gen-Z.
Pada kesempatan kali ini Oza Konveksi akan membahas lebih detail bagaimana fashion bisa dihidupkan kembali. Kami juga akan membahas bagaimana sikap ini dapat mempengaruhi desainer saat mendesain pakaiannya.
Cara Menghadapi Trend Fashion Yang Berubah Cepat
Tren fesyen sering kali berulang karena fesyen cenderung mengikuti pola siklus yang disebut “siklus fesyen”. Siklus fesyen ini mencakup perubahan gaya dan tren yang terjadi seiring berjalannya waktu, dimana tren yang sempat populer di masa lalu akan menjadi populer kembali di masa mendatang.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Tren Fashion
Ada banyak alasan mengapa tren fesyen bisa terulang kembali. Seperti rasa nostalgia, pengaruh budaya pop, perubahan sikap dan nilai, penyebaran fashion global menuju inovasi dan reinterpretasi oleh perancang busana.
Apa itu siklus mode? Siklus mode biasanya mengacu pada kemunculan kembali tren pakaian secara umum beberapa tahun setelah menjadi populer. Siklus ini sering kali disertai dengan beberapa perubahan untuk melengkapi tren saat ini.
Misalnya; Texas, yang merupakan simbol pemberontakan sosial di tahun 70an, telah menjadi tren fashion saat ini. Tren pakaian longgar dan oversized tahun 80-an juga menjadi populer di kalangan desainer dan konsumen dalam beberapa tahun terakhir.
Fase pertama siklus hidup suatu tren dimulai ketika gaya baru diperkenalkan. Bisa berupa siluet, warna, pola, bahan dan masih banyak lagi. Pada tahap ini, penciptaan tren biasanya berada di tangan merek atau desainer besar saat musim pekan mode.
Aturan Fashion Lawas Yang Harus Diabaikan
Gaya ini biasanya hanya tersedia dalam jumlah kecil dari banyak desainer atau pengecer berbeda dan sering kali memiliki harga tinggi.
Fase kedua dari siklus mode adalah meningkatnya popularitas suatu tren, di mana suatu gaya berpindah dari “baru” ke “trendi”. Masa kebangkitan ini seringkali didukung oleh para selebritis dan influencer yang mempopulerkan suatu gaya, baik melalui promosi maupun tidak.
Pada fase puncaknya, suatu trend fashion pernah mengalami titik popularitas tertinggi. Dan banyak pengguna yang mulai menggunakan tren ini dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar pengecer besar mengikuti tren ini dan membuatnya tersedia untuk semua orang.
Barang-barang fashion akan tersedia pada tingkat harga yang berbeda-beda melalui produksi massal, terutama dengan harga murah. Selain itu, tren ini umumnya tidak dipromosikan oleh merek-merek mewah dan lebih memilih merek-merek fast fashion yang mendorong gaya ini.
Fast Fashion: Sebuah Tren Yang Merusak Lingkungan
Pada fase musim gugur, masyarakat mulai bosan dengan tren fashion. Selama periode ini, popularitas tren solid perlahan mulai memudar, karena konsumen menginginkan pakaian yang lebih mengikuti mode dan terasa unik dari mode arus utama.
). Gaya ini secara luas diberi label sebagai “usang”. Konsumen yang sebelumnya menyukai tren akan beralih ke tren baru dan meninggalkan tren lama.
Misalnya, siklus hidup jeans: Jeans high-waisted mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1940an, akhir tahun 1970an dan awal tahun 1980an, dan tahun 2010an. Sementara itu, low-rise jeans mencapai puncak popularitasnya antara tahun 1960an dan akhir 1990an hingga awal tahun 2000an.
Contoh lainnya adalah jaket bomber yang populer pada tahun 2015. Banyak merek fesyen ternama seperti Helmut Long, Rick Owens, dan Balenciaga mengisi koleksi mereka dengan gaya ini, dan merek fesyen cepat seperti H&M dan Topshop segera mengikutinya.
7 Tren Fashion Ala Korea Selatan Yang Akan Populer Di Tahun 2021
Baca juga: Sejarah Perkembangan Fashion Sepanjang Masa (1920 – 2020) Bagaimana tren fashion bisa terulang kembali menurut banyak ahli. 50 tahun teori James Lever
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh James Lauer, seorang ahli teori fashion dan sejarawan, yang memperkenalkan hukum untuk menggambarkan siklus hidup tren fashion. Konsep ini diperjuangkan oleh Stanley Marx, mantan presiden Neiman Marcus, yang menggunakan undang-undangnya untuk menyediakan stok di tokonya pada akhir tahun 1960an.
Menurut teorinya, tren dalam dunia fashion bersifat “cerdas” dan membutuhkan waktu sekitar 50 tahun agar sebuah tren menjadi tren kembali. Namun, terlepas dari siklus tren fesyen, pasti ada alasan di balik kembalinya tren tersebut. Jika tidak, tren ini hanya akan menjadi pakaian biasa.
Bantalan bahu adalah contoh bagus yang mengikuti teori ini. Awalnya bantalan bahu ditambahkan ke perlengkapan sepak bola pria. Kemudian muncullah industri fesyen wanita pada tahun 1930-an, ketika seperempat perempuan diizinkan meninggalkan rumah untuk bekerja. Tren ini muncul kembali di tahun 80-an ketika perempuan “mendobrak langit-langit kaca”. Ini telah menjadi bagian penting dari cara berpakaian perempuan pekerja.
Tips Berpakaian Yang Stylish Dan Menarik!
Teori ini mungkin terdengar aneh, namun perekonomian global ternyata bisa mempengaruhi tren fesyen saat ini. Selama krisis ekonomi, masyarakat cenderung berinvestasi pada pakaian yang lebih sederhana dan tahan lama dibandingkan pakaian yang trendi atau mencolok.
Tren ini pertama kali dicatat pada tahun 1920-an oleh ekonom George Taylor, yang menghubungkan perekonomian dengan panjang rok wanita, yang disebut dengan “garis kerja”.
Teori ini menyatakan bahwa semakin baik perekonomian, semakin tinggi garis tepinya, karena wanita mengenakan rok pendek untuk memperlihatkan stoking mewah dan perhiasan mahal.
Demikian pula, ketika masa-masa sulit, keliman dibiarkan, sehingga mereka menyembunyikan fakta bahwa mereka tidak mampu membeli stoking sutra yang mahal.
Suka Duka Menjadi Model Fashion Yang Wajib Kamu Ketahui
Hal yang menarik dari tren fesyen adalah tren tersebut selalu berulang. Setiap 20 tahun sekali, kurang lebih, tren fesyen lama muncul kembali dalam apa yang dikenal sebagai “aturan 20 tahun”.
Apa yang terkesan berlebihan dan ketinggalan jaman akan menarik perhatian generasi terbaru terutama setelah 20-30 tahun. Penggemar ‘Stranger Things’ pasti bisa merasakannya sekarang. Pakaian para pemeran tahun 80-an telah menimbulkan banyak spekulasi, terutama ikat kepala, sebagian besar gaun berwarna cerah dan bretel. Juga menginspirasi kostum pertunjukan tahun 70an dari tahun 90an hingga 2006.
Orang sering kali mengingat atau ingin kembali ke gaya dan tren mereka ketika mereka masih muda. Ketika tren mencerminkan karakteristik masa lalu, tren tersebut dapat menciptakan rasa nostalgia dan menarik minat konsumen.
Budaya populer seperti film, musik, dan selebriti dapat memengaruhi tren mode. Ketika suatu gaya atau pakaian muncul dalam budaya populer, banyak orang yang tertarik untuk mengikuti tren tersebut.
Tren Produk Fashion Modern Yang Wajib Anda Ketahui Di 2024!
Tren fashion seringkali mencerminkan perubahan sikap dan nilai-nilai dalam masyarakat. Misalnya, tren yang mengutamakan kemudahan dan kenyamanan mungkin menjadi populer seiring dengan perubahan kebutuhan dan preferensi masyarakat. Namun, setelah beberapa waktu, gaya yang lebih formal atau elegan mungkin akan kembali diminati ketika kondisi sosial berubah lagi.
Inovasi dan interpretasi juga berperan penting dalam kemunculan kembali sebuah tren fashion. Desainer dan perancang busana kerap memberikan sentuhan baru dan cara unik untuk menghadirkan tren lama dalam perspektif yang segar dan baru. Dengan demikian, hal ini memungkinkan tren fesyen tetap relevan dan menarik minat konsumen yang berbeda.
Di era globalisasi, fashion dengan cepat menyebar ke seluruh dunia melalui media sosial, Internet, dan perjalanan internasional. Ketika gaya atau tren tertentu populer di suatu tempat, gaya atau tren tersebut dapat dengan cepat menyebar dan memengaruhi orang di tempat lain, sehingga menyebabkan tren tersebut menjadi populer di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Mode Y2K | Tren Fashion Anak Tahun 2000-an Yang Kembali Contoh Populer Tren Fashion Masa Lalu Yang Kembali
Fast Fashion Adalah Ancaman? Ini Yang Perlu Dipahami Pengusaha
Dampak tren fesyen terhadap kehidupan sosial kita sangat besar, seperti penggunaan crop top oleh wanita pada tahun 2000-an. Pengaruh selebriti seperti Britney Spears juga turut mempopulerkan item fashion yang “kurang menyenangkan” tersebut.
Kini, tren crop top kembali muncul setelah 20 tahun berlalu, terutama dengan maraknya kampanye sosial seputar kesetaraan gender, membuat tren crop top juga bisa dikenakan oleh pria.
Bahkan, penggunaan crop top juga pernah populer di kalangan pemain American football lho! Penggunaan tanaman ini dapat memberikan keuntungan sehingga sulit untuk ditangani.
Tren flare jean pertama kali muncul pada tahun 1960an dan mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1970an. Celana jeans ini memiliki kaki yang lebar dari lutut ke bawah. Ini menciptakan siluet bulat atau “lari”.
Lomba Fashion Show Dharma Wanita Kabupaten Purworejo
Pernahkah Anda mendengar jeans baru? Girl group asal Korea Selatan ini cukup terkenal dengan gaya fashion berjiwa muda di tahun 2000-an. Tren ini dipengaruhi oleh gaya fashion yang menarik pada tahun 2000. Outfit ini biasanya bertemakan futuristik dengan sedikit sentuhan retro. Warna pakaian ini berwarna-warni, terkadang dengan tambahan warna metalik yang eksotis.
Banyak pakaian yang identik dengan Y2K, seperti kaos bayi, crop top, denim on denim, ribbed cardigan, pakaian olahraga suede, bahkan rok mini.
Tahun 90an adalah era cardigan, dan sekarang kembali lagi. Saat ini cardigan kembali populer, terlihat banyak selebritis yang mengenakan cardigan seperti Kendall Jenner dengan cardigan crepe lengan panjang dengan low rise jeans.
Bucket hat, topi dengan bentuk bulat dan pinggiran lebar, pertama kali menjadi tren pada tahun 1960an. Awalnya topi bucket didesain sebagai topi fungsional yang digunakan untuk melindungi kepala dari sinar matahari dan hujan ringan. Topi ini sering digunakan oleh para nelayan, pemburu dan petani karena kepraktisannya.
Cuma Di Shopee 3.3 Grand Fashion Sale, Shasa Zhania Bocorkan Tips Get Ready With Me Untuk Selalu Tampil Bergaya
Topi bucket mulai mendapatkan popularitas di dunia fashion, terutama di kalangan anak muda yang menganut pengaruh fashion dan budaya pop. Topi kemudian menjadi simbol gaya khas dalam subkultur seperti mods, hippies, dan peselancar. Banyak selebritis masa itu, seperti Bob Dylan dan The Beatles, terlihat mengenakan topi ember sehingga semakin populer.
Pada tahun 2023, variasi topi ember berkisar dari topi berbulu halus hingga versi sederhana dan elegan dari bahan sutra dan kain mewah lainnya. Anda bisa tampil santai atau mewah dengan ini.
Celana kargo merupakan salah satu jenis celana gaya militer yang memiliki banyak saku samping. Celana kargo merupakan tren fashion yang populer di awal tahun 2000-an. Celana ini kembali